admin2

Mandi wajib

Cara Mandi Wajib, Niat, dan Penyebabnya yang Harus Diketahui Untuk Orang Dewasa

Setiap muslimin dan muslimah kudu mengikuti syariat dan perintah Allah. Perintah-perintah berikut berperan di dalam menjadikan ibadah kita sah di mata Allah SWT. Beberapa perintah Allah juga juga mensucikan diri sebelum beribadah atau sehabis mengalami kondisi-kondisi tertentu.

Salah satu perintah Allah yang kudu ditunaikan seluruh muslim dan muslimah adalah mandi wajib. Mandi kudu yang juga dikenal dengan mandi besar atau mandi junub adalah perintah Allah untuk para hambanya mensucikan diri berasal dari hadas apapun, baik itu hadas kecil ataupun hadas besar.

Hadas sendiri merupakan situasi tidak suci seorang muslim yang membawa dampak dirinya tidak boleh jalankan ibadah seperti shalat, tawaf, dan lain-lain. Hadas terbagi jadi hadas kecil dan hadas besar. Kita sanggup menghalau hadas kecil dengan berwudhu atau tayamum, sedangkan hadas besar kudu dibersihkan dengan mandi wajib.

Sebagai umat yang taat kepada Allah, kita tentu saja kudu mematuhi perintah Allah untuk mensucikan diri. Yuk review tata cara mandi kudu terlengkap, dengan niat mandi kudu untuk laki-laki dan perempuan dan juga doa mandi hadas besar, dan juga beberapa alasan kenapa kita kudu mandi wajib.

Doa Mandi Wajib & Caranya

Sebelum jalankan mandi wajib, anda kudu menyadari tata cara mandi kudu bagi laki-laki dan perempuan yang benar sehingga mandi kudu anda sah di mata Allah. Tata cara mandi kudu ini juga disertakan niat dan doa mandi hadas besar untuk memudahkan anda waktu jalankan mandi wajib.

1. Membaca niat mandi kudu untuk laki-laki dan perempuan. Adapun niat mandi kudu adalah sebagai berikut:

“Nawaitul ghusla li raf’il hadatsil akbari fardhan lillaahi ta’aalaa”

2. Basuh tangan kanan dan kiri sebanyak 3 kali.

3. Bersihkan dubur, kemaluan, dan anggota lain yang diakui kotor seperti ketiak, pusar, dan sela jari kaki memakai tangan kiri.

4. Cuci kedua tangan untuk menghalau kotoran.

5. Ambil wudhu yang prima (seperti wudhu untuk shalat).

6. Basuh rambut dan kepala berasal dari pangkal hingga ke ujung.

7. Guyur kepala sebanyak tiga kali secara menyeluruh.

8. Siram tubuh di mulai berasal dari anggota kanan sebanyak tiga kali dan dilanjutkan terhadap tubuh segi kiri.

9. Pastikan anggota lipatan kulit juga dibersihkan.

Penyebab Dilakukannya Mandi Wajib

Sebelum mengenal tata cara mandi wajib, anda kudu menyadari 6 penyebab mandi kudu berikut ini. Tindakan mensucikan diri yang tepat akan membawa dampak mandi kudu kita sah di mata Allah.

1. Berhubungan Intim

Penyebab mandi kudu yang pertama adalah pertalian intim yang ditunaikan oleh sepasang suami istri. Tentunya jadi hal yang lumrah bagi suami istri untuk terjalin intim. Akan tetapi, sepasang suami istri diwajibkan untuk mandi kudu sehabis jalankan pertalian intim. Hal ini disebutkan lewat hadist Abu Hurairah, di mana Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا جَلَسَ بَيْنَ شُعَبِهَا الأَرْبَعِ ثُمَّ جَهَدَهَا ، فَقَدْ وَجَبَ الْغَسْلُ

Artinya: Jika seseorang duduk di antara empat anggota badan istrinya, selanjutnya bersungguh-sungguh kepadanya, maka kudu baginya mandi.” (HR. Bukhari, no. 291 dan Muslim, no. 348)

Dalam hadist lain juga disebutkan bahwa pasangan suami istri tetapi kudu mandi kudu meskipun tidak terlihat mani. Melalui riwayat Muslim, Aisyah RA berkata:

إِنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنِ الرَّجُلِ يُجَامِعُ أَهْلَهُ ثُمَّ يُكْسِلُ هَلْ عَلَيْهِمَا الْغُسْلُ وَعَائِشَةُ جَالِسَةٌ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنِّى لأَفْعَلُ ذَلِكَ أَنَا وَهَذِهِ ثُمَّ نَغْتَسِلُ ».

Artinya: Seorang laki-laki menanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai seorang laki-laki yang menyetubuhi istrinya tetapi tidak hingga terlihat air mani. Apakah keduanya kudu mandi? Sedangkan Aisyah ketika itu sedang duduk di samping, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku sendiri pernah bersetubuh dengan wanita ini, tetapi tidak terlihat mani, lantas kita pun mandi.” (HR. Muslim, no. 350)

2. Keluar Air Mani

Penyebab mandi kudu sesudah itu adalah terlihat air mani. Hal ini tidak cuma berjalan waktu terjalin intim saja, melainkan juga waktu sedang syahwat, baik waktu menyadari ataupun tidak sadar. Keluarnya air mani sebagai penyebab mandi kudu disebutkan di dalam Surat Al-Maidah ayat 6:

وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا

Artinya: “Dan kecuali anda junub, maka mandilah.” (QS. Al-Maidah: 6)

3. Mimpi Basah

Mimpi basah jadi penyebab mandi kudu berikutnya. Mimpi basah sendiri merupakan situasi biologis yang normal berjalan akibat perubahan hormonal. Kondisi ini umumnya berjalan terhadap remaja pria ketika menjelang pubertas, meskipun beberapa pria dewasa juga sanggup mengalami mimpi basah. Kondisi mimpi basah turut jadi penyebab dilakukannya mandi wajib, seperti yang dikatakan Aisyah RA:

سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنِ الرَّجُلِ يَجِدُ الْبَلَلَ وَلاَ يَذْكُرُ احْتِلاَمًا قَالَ « يَغْتَسِلُ ». وَعَنِ الرَّجُلِ يَرَى أَنَّهُ قَدِ احْتَلَمَ وَلاَ يَجِدُ الْبَلَلَ قَالَ » لاَ غُسْلَ عَلَيْهِ ».

Artinya: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai seorang laki-laki yang memperoleh dirinya basah waktu dia tidak ingat sudah mimpi, beliau menjawab, ‘Dia kudu mandi.’ Dan beliau juga ditanya mengenai seorang laki-laki yang bermimpi tetapi tidak memperoleh dirinya basah, beliau menjawab, ‘Dia tidak kudu mandi’.” (HR. Abu Daud, no. 236, Tirmidzi, no. 113, Ahmad, 6:256)

4. Keluarnya Darah Haid atau Nifas

Penyebab mandi kudu yang keempat adalah keluarnya darah haid atau nifas. Kondisi ini umumnya berjalan terhadap tubuh perempuan, di mana menstruasi yang mengeluarkan darah haid mempunyai siklus tiap tiap bulan. Sementara darah nifas adalah darah yang terlihat waktu melahirkan. Keharusan mandi kudu sehabis keluarnya darah haid dan nifas disebutkan di dalam hadist Bukhari dan Muslim:

فَإِذَا أَقْبَلَتِ الْحَيْضَةُ فَدَعِى الصَّلاَةَ وَإِذَا أَدْبَرَتْ فَاغْسِلِى عَنْكِ الدَّمَ وَصَلِّى

Artinya: Apabila anda singgah haid hendaklah anda meninggalkan shalat. Apabila darah haidh berhenti, hendaklah anda mandi dan mendirikan shalat.” (HR. Bukhari, no. 320 dan Muslim, no. 333).

5. Mualaf

Orang yang baru saja memeluk agama Islam disebut sebagai mualaf. Sebelum mereka menggerakkan ibadah seperti shalat, puasa, dan lainnya, para mualaf kudu jalankan mandi wajib. Keharusan mualaf jalankan mandi kudu disebutkan di dalam hadist Qais bin ‘Ashim:

أَتَيْتُ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- أُرِيدُ الإِسْلاَمَ فَأَمَرَنِى أَنْ أَغْتَسِلَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ.

Artinya: Aku pernah berkunjung ke Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku idamkan masuk Islam. Lantas beliau memerintahkan saya mandi dengan air dan bidara.” (HR. Abu Daud, no. 355; Tirmidzi, no. 605; dan An-Nasa’i, no. 188)

6. Jenazah

Penyebab mandi kudu yang paling akhir adalah jenazah. Dalam hal ini, sebelum jenazah dishalatkan dan dikebumikan, jenazah berikut kudu diberikan mandi kudu terutama dahulu. Pemandian jenazah dengan mandi kudu disebutkan di dalam hadist Ummu ‘Athiyyah:

دَخَلَ عَلَيْنَا النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- وَنَحْنُ نَغْسِلُ ابْنَتَهُ فَقَالَ « اغْسِلْنَهَا ثَلاَثًا أَوْ خَمْسًا أَوْ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ إِنْ رَأَيْتُنَّ ذَلِكَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ وَاجْعَلْنَ فِى الآخِرَةِ كَافُورًا

Artinya: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkunjung ke kita dan ketika itu kita sedang memandikan puteri beliau, selanjutnya beliau perintahkan, ‘Mandikanlah tiga atau lima atau lebih daripada itu. Jika sebetulnya kudu dengan bidara dan di kelanjutannya diberi kapur barus.” (HR. Bukhari, no. 1196 dan Muslim, no. 939)

Akan tetapi, jenazah yang mengalami mati syahid tidak diwajibkan diberikan mandi wajib, seperti terhadap hadist Jabir:

وَأَمَرَ بِدَفْنِهِمْ فِى دِمَائِهِمْ ، وَلَمْ يُغَسَّلُوا وَلَمْ يُصَلَّ عَلَيْهِمْ

Artinya: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk menguburkan mereka (yang meninggal dunia terhadap perang Uhud) dengan darah-darah mereka dan tidak dimandikan, tidak pula dishalatkan.” (HR. Bukhari, no. 1343)

Itu dia macam-macam penyebab mandi kudu dan tata cara mandi kudu terlengkap yang sanggup Toppers ikuti! Dengan jalankan mandi kudu cocok syariat Islam, mandi kudu yang kita jalankan sanggup sah di mata Allah dan kita sanggup jalankan ibadah sebagaimana mestinya.