Salah satu keputusan di dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) adalah keputusan pemanfaatan huruf kapital. Huruf ini berukuran lebih besar dan kadangkala berbeda dari huruf kecil. Sebagai contoh, huruf A dan a, atau huruf B dan b. Maka dari itu, huruf kapital kerap disamakan bersama dengan huruf besar.
Biasanya, huruf kapital banyak digunakan terhadap awal kata-kata atau awal nama. Namun, memang masih ada pemanfaatan huruf kapital lainnya, lho! Walaupun banyak orang sudah jelas secara garis besar perihal pemanfaatan huruf kapital, nyatanya masih ada saja yang masih tidak benar atau bahkan tidak jelas pemanfaatan huruf kapital terhadap situasi tertentu.
Aturan Penggunaan Huruf Kapital Menurut PUEBI
Menurut PUEBI, terkandung 13 keputusan di dalam pemanfaatan huruf kapital. Untuk lebih memahaminya, Toppers sanggup mencermati cara pemanfaatan huruf kapital cocok bersama dengan PUEBI beserta umpama kalimatnya berikut ini:
1. Huruf pertama terhadap awal kalimat
Dalam memulai sebuah kalimat, anda wajib gunakan huruf kapital. perihal ini juga berlaku untuk memulai kata-kata setelah isyarat baca titik, isyarat tanya, titik dua, dan isyarat seru. Contoh:
- Dia masih belum bangun.
- Kamu masih saja membahasnya.
- Aku tidak berkenan makan lagi. Baru saja aku selesai makan nasi.
- Jangan main di dekat proyek!
2. Huruf pertama terhadap nama
Ketentuan satu ini berlaku untuk nama orang, nama julukan, suku, bangsa, atau lembaga yang spesifik. Contoh:
- Joko Widodo
- Elon Musk
- Raja Hutan
- Dewa Laut
- André-Marie Ampère
- bangsa Indonesia
- suku Betawi
- bahasa Inggris, bahasa Jawa
Catatan:
Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama untuk nama orang yang juga jenis atau satuan ukuran layaknya ikan salmon, dua ampere, mesin diesel. Selain itu, huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama dari kata yang artinya “anak dari”, seperti bin, binti, boru, dan van. Contoh: Handi bin Handoko, Ginta binti Juneb, Ayam Jantan dari Timur
Untuk nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa, misalnya dipakai sebagai bentuk basic kata turunan maka tidak menggunakan huruf kapital. Contoh: kejawa-jawaan, pengindonesiaan kata asing
3. Huruf pertama di dalam petikan langsung
Umumnya, format ini digunakan di dalam novel atau cerita pendek. Selain pemanfaatan huruf kapital, pemanfaatan koma juga wajib diperhatikan di dalam menulis petikan langsung. Contoh:
- Ibu bertanya, “Kamu pulang sekarang?”
- Saya berteriak, “Jangan macam-macam!”
- “Nanti saja,” bisik saya, “kamu keluar melalui pintu belakang.”
4. Huruf pertama untuk tiap tiap nama agama, kitab suci, dan Tuhan
Kaidah yang satu ini juga berlaku untuk imbuhan yang mengandung dan kata rubah yang merujuk ke Tuhan layaknya -Mu atau -Nya. Contoh:
- Pedoman umat Islam adalah Alquran
- Injil adalah arti yang digunakan untuk menyebut keempat kitab pertama dalam Alkitab Perjanjian Baru menurut agama Kristen.
- Ya Allah, bimbinglah aku ke jalan-Mu
5. Huruf pertama untuk unsur nama gelar
Penggunaan huruf kapital untuk gelar berlaku untuk gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, juga gelar akademik yang mengikuti nama orang. Contoh:
- Nabi Muhammad SAW
- Paus Fransiskus I
- Sultan Hasanuddin
- Dariyanti, Magister Humaniora
Selain itu, huruf kapital juga digunakan di dalam menulis unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, dan juga nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. Contoh:
- Selamat datang, Yang Mulia Ratu.
- Tidak masalah, Kiai.
- Terima kasih, Dokter.
6. Huruf pertama untuk unsur nama jabatan dan pangkat
Penggunaan huruf kapital untuk jabatan berlaku misalnya jabatan berikut diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Contoh:
- Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan
- Wakil Presiden Adam Malik
- Walikota DKI Jakarta
- Saya dijadwalkan menemui Presiden Amerika Serikat bulan depan.
- Proklamator Republik Indonesia (Soekarno-Hatta)
7. Huruf pertama untuk info saat dan momen bersejarah
Keterangan saat yang dimaksud wajib gunakan huruf kapital adalah nama hari, bulan, tahun, hari besar, atau hari raya. Contoh: tahun Masehi, tahun Hijriyah, bulan Maret, hari Natal.
Selain itu, huruf kapital juga dipakai sebagai huruf pertama untuk unsur nama momen bersejarah seperti Perang Dunia II, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Tragedi Semanggi. Perlu diingat, huruf pertama untuk momen bersejarah yang tidak dipakai sebagai nama tidak perlu gunakan huruf kapital. Contoh:
- Saya yakin perang ini bakal segera usai.
- Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
8. Huruf pertama untuk nama geografi
Nama geografi yang wajib gunakan huruf kapital adalah yang khusus seperti:
- Gunung Tangkuban Perahu
- Laut Merah
- Benua Asia
- Selat Bali
- Amerika Serikat
- Kecamatan Cicadas
Catatan:
Nama geografi yang bukan nama diri tidak memakai huruf kapital, contohnya: mendaki gunung, melewati laut. Selain itu, nama geografi yang diikuti nama jenis tidak memakai huruf kapital. Contohnya: gula jawa, kunci inggris
Lain halnya bersama dengan jenis, nama geografi yang menyatakan asal suatu benda selamanya ditulis di dalam huruf kapital, contohnya batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, film Hongkong
10. Huruf pertama untuk semua kata yang terjalin bersama dengan perihal kenegaraan
Nama-nama yang terjalin bersama dengan perihal kenegaraan layaknya nama negara, organisasi, lembaga negara, atau dokumen wajib gunakan huruf kapital, terkecuali kata-kata tugas seperti di, ke, dari, yang, dan lain-lain.
Contoh:
- Perserikatan Bangsa-Bangsa
- Republik Indonesia
- Kerajaan Inggris
- Undang-Undang Dasar
11. Huruf pertama di dalam judul
Nama-nama judul, layaknya judul buku, karangan, artikel, majalah, dan surat kabar wajib Mengenakan huruf kapital sebagai huruf pertamanya. Namun, huruf kapital tidak dibutuhkan untuk menulis kata tugas layaknya di, ke, dari, yang, dan lain-lain. Contoh:
- Saya berlangganan surat kabar The Jakarta Post
- Tulisannya dimuat di majalah Gadis
- Saya bakal membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
12. Huruf pertama untuk nama gelar, pangkat, sapaan.
Nama-nama yang digunakan untuk gelar, pangkat, dan juga sapaan wajib gunakan huruf kapital. Contoh:
- Pak, Bu
- Dr. (doktor)
- Prof. (Profesor)
- M.A . (master of arts)
13. Huruf pertama untuk sebutan kekerabatan
Hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, kakak, adik, serta ungkapan lain yang digunakan untuk penyapaan atau pengacuan terhadap seseorang wajib gunakan huruf kapital.
Contoh:
- “Saya sanggup pergi sendiri, Pak!”
- “Pacar anda sudah seperti Kutu Buku.”
- “Mau pergi kemana, Bu?”
- “Kapan Kakak berangkat?” bertanya Ibu.
Catatan: kata berikut tidak juga pengacuan atau penyapaan:
- “Aku bakal bersua adikku besok pagi.”
- “Semua adik aku belum lulus kuliah.”
Catatan: kata ganti Anda harus Mengenakan huruf kapital:
- “Beliau sudah minta izin bersama dengan Anda kemarin.”
- “Saya pikir Anda sudah pulang.”
Itu dia contoh-contoh pemanfaatan huruf kapital yang pas dan cocok bersama dengan PUEBI. Semoga membantu, ya!